“Bola itu Bundar…” Sering kudengar kalimat itu akhir-akhir ini. Apalagi selama musim Piala Dunia seperti sekarang ini. Dari reporter TV Swasta, komentator bola, sampai masyarakat yang sekedar berpendapat ketika jagoannya kalah bertanding. Ya, kalimat sederhana yang penuh arti.
Seperti bentuknya yang bundar, itulah kehidupan kita. Ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya juga kita berada di bawah. Ada saatnya kita menang, ada saatnya pula kita kalah. Kadang kita merasa bahagia, kadang kita juga merasa sangat sedih.
Namun, seringkali kita melupakan hal itu. Kita cenderung lupa ketika berada di puncak. Dan baru menyadarinya ketika kita telah terjun bebas menuju tempat terendah di muka bumi. Itulah manusia, yang notabene jauh dari kesempurnaan.
And then? What should we do??